Kunjungan Program Studi Informatika, Universitas Islam Indonesia (UII) ke Program Studi Rekayasa Pertahanan Siber Universitas Pertahanan Indonesia: Sinergi Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Keamanan Siber dan Forensik Digital

Sentul, 5 November 2024 – Program Studi Informatika, Program Magister, Konsentrasi Forensika Digital, Fakultas Teknologi Industri (FTI) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta melakukan kunjungan ke Program Studi Rekayasa Pertahanan Siber Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) untuk membahas pengembangan kurikulum dan pembelajaran di bidang Computer Security dan Digital Forensik. Kunjungan ini dihadiri oleh 18 delegasi dari UII dan 14 delegasi dari Unhan dan berlangsung dalam suasana penuh kolaborasi serta semangat berbagi ilmu.

Kegiatan diawali dengan sambutan dari Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan Unhan yang dibacakan oleh Kaprodi Rekayasa Pertahanan Siber, Kolonel Laut Dr. H. A. Danang Rimbawa, S.Si., M.Tr. Opsla., CEH., CSBA., IPM., ASEAN Eng. Setelah sambutan selesai, Kolonel Danang melanjutkan dengan pemaparan mengenai profil Program Studi Rekayasa Pertahanan Siber Unhan. Dalam penjelasannya, Kolonel Danang menguraikan latar belakang berdirinya program studi tersebut, tujuan kurikulum, komposisi tenaga pengajar, dan rencana studi. Beliau menekankan bahwa program ini bertujuan menghasilkan lulusan dengan keterampilan praktis tinggi dalam bidang pertahanan siber, dengan fokus pada aplikasi nyata yang menitikberatkan pada aspek teknis untuk mendukung ketahanan nasional di era digital.

Paparan berikutnya disampaikan oleh Dr. Yudi Prayudi, S.Si., M.Kom, pakar digital forensik dari UII, yang menjelaskan konsep Digital Forensik yang diterapkan di UII. Dr. Yudi menyampaikan bahwa forensik digital tidak hanya sekadar menangani insiden setelah terjadi (post-incident), tetapi juga mencakup aspek pre-incident, yaitu pencegahan dan deteksi awal. Pendekatan ini bertujuan untuk meminimalkan risiko ancaman dan mengidentifikasi tanda-tanda serangan sejak dini. Dalam paparannya, Dr. Yudi juga menjelaskan bahwa forensik digital merupakan bagian penting dari siklus keamanan siber yang membutuhkan strategi proaktif dan reaktif dalam investigasi serta pencegahan serangan.

Kegiatan ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan diskusi interaktif, di mana kedua belah pihak berdiskusi mengenai potensi kolaborasi di masa depan. Baik UII maupun Unhan berharap kegiatan ini dapat menjadi awal yang baik untuk kolaborasi berkelanjutan dalam pengembangan kurikulum, riset bersama, serta program pelatihan yang aplikatif bagi para mahasiswa dan profesional di bidang keamanan siber dan forensik digital.

Kolaborasi antara UII dan Unhan ini mencerminkan komitmen bersama untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan sumber daya manusia Indonesia dalam menghadapi ancaman digital di masa depan, sekaligus memperkuat ekosistem keamanan digital nasional.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
X