Program Studi Sarjana Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan Unhan RI Menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang Kurikulum OBE

Bogor (28/08) – Dalam upaya untuk mengantisipasi perkembangan teknologi serta kebijakan pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan dengan semangat Merdeka Belajar kampus Merdeka (MBKM) Prodi Sarjana Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan Unhan RI menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) tentang kurikulum. FGD diselenggarakan dengan tema “Perencanaan Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis Outcome Based Education (OBE)”.

Sebagai narasumber dalam kegiatan FGD tersebut adalah Prof. Dr. Eng. Ir. F. Danang Wijaya, S.T., M.T., IPM., yang menjabat sebagai Kepala Program Doktoral Departemen Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada dan Syukron Abu Ishaq ALfarozi, S.T., Ph.D. dosen DTETI yang juga seorang visiting professor di King Mongkut’s Institute of Technology Ladkrabang, Thailand. Peserta FGD yang merupakan dosen-dosen di Prodi Teknik Elektro Unhan RI memanfaatkan kesempatan ini untuk berkonsultasi mengenai kurikulum yang ada saat ini dihadapkan dengan ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi untuk kepentingan akreditasi.

Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan, Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng.dalam sambutannya menyampaikan bahwa kita sejenak perlu merenungkan tujuan utama dari pendidikan itu sendiri. Pendidikan tidak hanya sekadar transfer ilmu pengetahuan, tetapi lebih dari itu, merupakan proses pembentukan karakter, keterampilan, dan kemampuan yang memadai bagi peserta didik untuk dapat berkontribusi secara efektif dalam masyarakat. Dengan paradigma ini, kita menempatkan hasil belajar sebagai pusat dari proses pendidikan, yakni apa yang seharusnya dapat dilakukan oleh peserta didik setelah mereka menyelesaikan suatu program pembelajaran.

Kurikulum berbasis outcome memberikan fokus yang jelas dan terukur pada hasil yang diinginkan dari setiap proses belajar mengajar. Ini berarti bahwa setiap elemen dalam kurikulum, mulai dari tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, hingga evaluasi pembelajaran, dirancang untuk memastikan bahwa peserta didik dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, pendekatan ini menempatkan hasil akhir sebagai ukuran utama keberhasilan pendidikan, bukan hanya sekadar pencapaian akademik.

Kegiatan FGD yang dilaksanakan secara hybrid (online dan offline) berlangsung dengan lancar, dalam akhir kegiatan diperoleh pemahaman bahwa pembenahan kurikulum harus segera dilaksanakan dan merupakan tekad dari Kaprodi beserta seluruh dosen untuk dapat menyelesaikannya.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
X