Kadet Mahasiswa Prodi Informatika FSTP Unhan RI Unhan RI Gelar On the Job Training di Instansi Strategis, Mempersiapkan Ahli Informatika Militer Masa Depan

Bogor (03/09) – Kepala Program Studi Informatika Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan (FSTP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI), Kolonel Inf Adam Mardamsyah, M.Han., bersama 26 kadet mahasiswa Cohort-II Tahun Akademik 2024/2025. Program OJT ini dilaksanakan di berbagai unit strategis, yaitu Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kementerian Pertahanan (Kemhan RI), Dinas Penerangan TNI AD, Disinfolahta TNI AU, Satsiber Dispamsanau, Disinfolahta TNI AL, Satsiber TNI AL, Disinfolahta TNI AD, Pussansiad, Disinfolahta Mabes TNI, serta Satsiber Mabes TNI. Kegiatan ini dilaksanakan dari 15 Juli hingga 20 September 2024, sebagai bagian dari implementasi kurikulum berbasis capaian atau Outcome-Based Education (OBE) yang menjadi pendekatan utama dalam pendidikan tinggi di Unhan RI.

Kolonel Inf Adam Mardamsyah, M.Han., menegaskan bahwa program OJT ini merupakan bagian penting dari kurikulum berbasis capaian (Outcome-Based Education) yang diterapkan di Unhan RI. Melalui program ini, para kadet diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang telah mereka peroleh di kelas dalam lingkungan militer yang sesungguhnya, serta mempersiapkan diri menjadi pemimpin di bidang informatika militer.

Kegiatan On the Job Training di Berbagai Instansi:

  1. Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemhan RI: Kadet di Pusdatin mempelajari pengelolaan data besar dan infrastruktur IT yang strategis. Mereka dilatih dalam manajemen pusat data, keamanan siber, serta analisis big data. Topik pelatihan meliputi pengembangan algoritma deteksi anomali dalam jaringan, enkripsi data, dan pengaturan kebijakan keamanan data untuk mendukung pengambilan keputusan strategis di sektor pertahanan.
  2. Dinas Penerangan TNI AD: Kadet yang magang di Dispenad fokus pelatihan terhadap teknik komunikasi dan manajemen informasi publik. Kadet diajarkan tentang strategi komunikasi militer, pengelolaan reputasi institusi melalui media, dan teknik respons komunikasi dalam situasi krisis. Mereka juga mempelajari penggunaan perangkat lunak khusus untuk analisis tren media dan diseminasi informasi secara efektif.
  3. Disinfolahta TNI AU dan Satsiber Dispamsanau: Kadet yang menjalani OJT di Disinfolahta TNI AU belajar tentang sistem informasi logistik, pengelolaan data operasional pesawat tempur, dan sistem pendukung operasi udara. Topik yang dipelajari termasuk pengembangan dan pengelolaan aplikasi logistik berbasis cloud, serta integrasi teknologi canggih dalam pengawasan logistik udara. Di Satsiber Dispamsanau, mereka berfokus pada keamanan siber, khususnya dalam mengembangkan sistem pertahanan udara yang dilengkapi dengan teknologi canggih seperti firewall dan sistem deteksi intrusi (IDS).
  4. Disinfolahta TNI AL dan Satsiber TNI AL: Kadet di Disinfolahta TNI AL belajar mengelola sistem informasi dan komunikasi maritim, termasuk manajemen informasi operasional kapal perang dan logistik maritim. Materi yang dipelajari mencakup penerapan teknologi jaringan nirkabel untuk komunikasi antar kapal, serta sistem pemantauan dan manajemen logistik berbasis sensor. Di Satsiber TNI AL, mereka mempelajari teknik deteksi ancaman siber dalam konteks maritim, pengembangan strategi mitigasi serangan, serta penggunaan teknologi enkripsi dalam komunikasi laut.
  5. Disinfolahta TNI AD:Kadet di Disinfolahta TNI AD mendalami pengelolaan sistem informasi logistik darat, pengelolaan persediaan militer, dan manajemen data operasional yang mendukung mobilitas pasukan. Topik yang dipelajari meliputi optimasi alur logistik menggunakan sistem informasi geografis (GIS), serta pengembangan aplikasi mobile untuk pengawasan dan pelaporan logistik secara real-time.
  6. Pusat Sandi Dan Siber TNI Angkatan Darat (Pussansiad): Pelatihan di Pussansiad mencakup operasi jaringan komunikasi dan informasi yang mendukung komando dan kendali operasi militer. Kadet belajar tentang manajemen jaringan yang aman, pemantauan sistem komunikasi secara real-time, serta pengembangan aplikasi militer yang mengintegrasikan teknologi informasi dengan operasi di lapangan. Topik lain yang dibahas termasuk penerapan kriptografi dalam komunikasi militer dan teknik penanggulangan ancaman siber.
  7. Disinfolahta Mabes TNI dan Satsiber Mabes TNI: Kadet mahasiswa Unhan RI di Mabes TNI mempelajari pengelolaan informasi untuk mendukung operasi militer terpadu, manajemen dokumen strategis, dan pengembangan kebijakan IT. Mereka diajarkan tentang teknik pengamanan informasi yang sensitif, manajemen siklus hidup dokumen strategis, dan pengembangan kebijakan keamanan IT di tingkat nasional. Di Satsiber Mabes TNI, topik pelatihan mencakup strategi pertahanan siber untuk melawan ancaman cyber warfare yang bersifat strategis, serta implementasi solusi keamanan untuk melindungi infrastruktur kritis nasional.

OJT ini tidak hanya membekali para kadet dengan keterampilan teknis yang mendalam, tetapi juga memperluas pemahaman mereka tentang tren terbaru dalam ancaman siber dan cara menghadapinya. Program ini dirancang untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya ahli dalam teknologi, tetapi juga mampu berpikir kritis dan responsif terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan pertahanan.

Program OJT ini juga memperkuat kolaborasi antara Unhan RI dengan berbagai institusi militer, memberikan para kadet pemahaman yang lebih dalam tentang peran penting informatika dalam mendukung pengambilan keputusan strategis dan operasional. Pengalaman yang diperoleh di lapangan ini diharapkan dapat meningkatkan kesiapan para kadet untuk menghadapi tantangan nyata di medan tugas.

Program ini mencerminkan komitmen dan upaya Unhan RI dalam membentuk generasi dibidang ahli informatika militer yang siap menghadapi tantangan di masa depan. Dengan penguasaan teknologi yang canggih dan adaptif, para kadet Mahasiswa Unhan RI ini diharapkan menjadi pilar utama dalam mendukung pertahanan dan keamanan nasional.

Leave a Comment

Your email address will not be published.

Scroll to Top
X