SEMINAR HASIL KKDN FAKULTAS TEKNIK DAN TEKNOLOGI PERTAHANAN UNHAN RI: MAHASISWA TAWARKAN SOLUSI INOVATIF UNTUK TEKNOLOGI PERTAHANAN NASIONAL

Bogor, 28 Mei 2025 — Fakultas Teknik dan Teknologi Pertahanan (FTTP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (UNHAN RI) menyelenggarakan Seminar Hasil Kuliah Kerja Dalam Negeri (KKDN) pada tanggal 28 Mei 2025 bertempat di Auditorium  FTTP Kampus UNHAN RI, Kawasan IPSC Sentul, Bogor.

Seminar ini menjadi forum akademik untuk mempresentasikan hasil kegiatan lapangan yang dilakukan oleh mahasiswa di sejumlah instansi strategis pertahanan dan industri dalam negeri. Sebanyak lebih dari 71 mahasiswa dari Fakultas Teknik dan Teknologi Pertahanan turut ambil bagian dalam kegiatan ini.

Dekan FTTP UNHAN RI, Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng. dalam sambutannya menegaskan pentingnya integrasi antara teori akademik dan praktik lapangan sebagai bagian dari pembentukan kader ilmuwan dan teknolog pertahanan masa depan. “Melalui KKDN, mahasiswa tidak hanya melihat langsung dinamika di lingkungan industry pertahanan dalam negeri, tetapi juga ditantang untuk merumuskan solusi inovatif yang aplikatif bagi kebutuhan nasional,” ujarnya.

Tema seminar “Pemberdayaan Industri Manufaktur Bidang Propulsi Peluncur, Komunikasi Navigasi dan Avionik serta Industri Pertahanan Non Alutsista pada Era Industri 5.0 Guna mewujudkan Riset Unggulan Dalam Rangka Mendukung Arah Pembangunan Teknologi Pertahanan”

Dalam kerangka besar pembangunan teknologi pertahanan nasional di era Industri 5.0, seluruh naskah KKDN merepresentasikan sinergi antara manufaktur strategis, transformasi digital, dan ketahanan sistem pertahanan. Studi Prodi Teknologi Daya Gerak yang menyoroti optimalisasi sistem perawatan mesin TPE331 di PT. Nusantara Turbin Propulsi menjadi salah satu contoh konkret pentingnya pendekatan sistemik dan prediktif berbasis Condition-Based Maintenance (CBM+) untuk mendukung kemandirian pemeliharaan alat utama sistem senjata (alutsista). Dalam hal ini, penerapan metode Fishbone dan integrasi sensor diagnostik mencerminkan arah pemanfaatan data dan otomasi untuk menurunkan biaya dan meningkatkan kesiapan tempur.

Sementara itu, dari perspektif Program Studi Rekayasa Pertahanan Siber (RPS), naskah KKDN menyoroti ancaman kritis dalam bentuk perang modern berbasis siber – di mana sistem komunikasi, navigasi, dan kendali manufaktur dapat menjadi sasaran sabotase digital. Dalam menghadapi era cyber-physical warfare, penerapan Industrial Internet of Things (IIoT) menjadi langkah vital untuk membangun sistem manufaktur dan pertahanan yang tangguh, otonom, serta memiliki real-time situational awareness. IIoT memungkinkan perangkat dan sensor di lini produksi maupun sistem kendali peluncur dan avionik untuk terus terhubung, dimonitor, dan diamankan secara terpadu. Tanpa kesiapan ini, industri pertahanan sangat rentan terhadap serangan siber yang dapat melumpuhkan fungsi-fungsi strategis bahkan sebelum konflik militer fisik dimulai.

Selain itu, kontribusi dari Program Studi Industri Pertahanan, Teknologi Persenjataan, dan Teknologi Penginderaan turut memperkaya arah strategis riset KKDN. Mahasiswa dari Prodi Industri Pertahanan memfokuskan kajiannya pada peningkatan efisiensi rantai pasok dan keberlanjutan proses produksi dalam ekosistem manufaktur pertahanan nasional, dengan menekankan pentingnya integrasi antara kebijakan industri, kemampuan produksi dalam negeri, dan mitigasi risiko geopolitik. Dari sisi Teknologi Persenjataan, fokus diarahkan pada kajian komparatif sistem peluncur dan kalibrasi teknologi propelan, termasuk kompatibilitas dengan standar NATO dan tuntutan masa depan sistem senjata cerdas. Sementara itu, Prodi Teknologi Penginderaan mengeksplorasi pemanfaatan citra satelit dan remote sensing untuk mendukung pemantauan wilayah strategis, uji coba persenjataan, serta keamanan lingkungan kawasan industri pertahanan. Ketiganya secara kolektif menegaskan bahwa riset unggulan dalam bidang ini tidak hanya mengedepankan aspek teknis semata, namun juga menyatukan perspektif kebijakan, strategi pertahanan, dan keberlanjutan sistem teknologi dalam mendukung arah besar transformasi pertahanan Indonesia.

Dengan demikian, seluruh naskah KKDN menyajikan fondasi pemikiran dan solusi teknologis yang relevan terhadap pemberdayaan industri pertahanan manufaktur nasional dalam dimensi yang luas – tidak hanya dari sisi efisiensi dan kemandirian, tetapi juga dari perspektif keamanan sistem digital dan keunggulan teknologi. Era Industri 5.0 menuntut integrasi AI, IIoT, keamanan siber, dan kolaborasi manusia-mesin dalam riset unggulan yang dapat mendorong terciptanya ekosistem teknologi pertahanan nasional yang adaptif, resilien, dan berkelas dunia.

Seminar ini juga menghadirkan para penanggap professional dan perwakilan mitra instansi sebagai panelis untuk memberikan penilaian akademik serta umpan balik terhadap presentasi mahasiswa.

Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada kelompok dengan presentasi terbaik serta apresiasi kepada instansi mitra yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan KKDN. Seminar ini menegaskan komitmen UNHAN RI dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang siap mendukung kemandirian teknologi pertahanan nasional.

Scroll to Top
X