Bogor (16/09) – Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik dan Teknologi Pertahanan (FTTP) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Transformasi Pendidikan Tinggi dan Strategi Peningkatan Mutu Program Studi Teknik Sipil melalui Implementasi Outcome-Based Education (OBE) guna Mencetak Lulusan Unggul di Bidang Pertahanan”, kegiatan ini bertempat di Ruang Teater Gedung Auditorium Unhan RI, Kawasan IPSC Sentul, Bogor. FGD ini ini melibatkan unsur alumni, industri, dan akademisi sebagai advisory board untuk memperkuat relevansi kurikulum dan mutu pendidikan.
Kegiatan yang berlangsung sejak pukul 09.30 WIB ini dibuka oleh Dekan FTTP, Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa implementasi OBE menjadi tuntutan penting sejalan dengan kebijakan pendidikan tinggi terbaru, yaitu Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023 dan Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025. “OBE bukan sekadar penyesuaian administratif, melainkan paradigma baru yang berorientasi pada capaian pembelajaran nyata. Lulusan harus memiliki kompetensi terukur, relevan, dan adaptif, dengan integritas serta kemampuan menjawab tantangan sektor pertahanan maupun pembangunan nasional,” tegasnya.
FGD menghadirkan tiga narasumber lintas bidang yang memberikan perspektif komprehensif.
Narasumber pertama, Letda Tum Abdul Hadi Adriansyah, S.T., Ps. Dantonma Sathanlan Lanud D. Dumatubun sekaligus alumni Prodi Teknik Sipil FTTP Unhan RI, menekankan pentingnya integrasi profil lulusan sebagai Perwira TNI sekaligus Engineer. Ia menyoroti keunggulan pendekatan OBE yang menempatkan kadet mahasiswa sebagai pembelajar aktif melalui proyek, penguatan soft skills, dan keterkaitan langsung dengan kebutuhan profesional. Namun, ia juga mengingatkan adanya tantangan berupa keterbatasan akses pada proyek pertahanan yang bersifat rahasia serta perlunya penyesuaian kurikulum terkait metode konstruksi dan perawatan bangunan militer.
Narasumber kedua, Ir. Donni Dwi Putranugraha Haroen Al Rasjid, ST., MConstMgt., MBA., Senior Manager of Center of Excellence PT. WIKA (Persero), menyampaikan tantangan industri konstruksi modern seperti skala proyek besar, produktivitas rendah, isu keselamatan kerja, serta tuntutan efisiensi biaya dan keberlanjutan. Menurutnya, industri membutuhkan lulusan yang tidak hanya menguasai perangkat teknis seperti AutoCAD, SAP2000, dan Revit, tetapi juga memiliki kemampuan kepemimpinan, komunikasi, integritas, serta penguasaan teknologi digital terbaru seperti Building Information Modeling (BIM). Beliau merekomendasikan agar perguruan tinggi memperkuat kurikulum dengan materi BIM, manajemen proyek, sustainability, serta menjalin kolaborasi intensif dengan industri melalui magang, penelitian bersama, hingga bridging training bagi lulusan baru.
Narasumber ketiga, Prof. Ir. Widjojo Adi Prakoso, M.Sc., Ph.D., Guru Besar Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan FTUI, menyoroti perlunya pembaruan kurikulum yang selaras dengan standar ABET, berorientasi pada kompetensi, serta penguatan capaian pembelajaran. Beliau menegaskan bahwa kekuatan utama Prodi Teknik Sipil FTTP Unhan RI adalah sinergi unik antara aspek sipil dan militer, yang memberikan nilai tambah dibandingkan kurikulum teknik sipil konvensional. “Fokus utama adalah membentuk lulusan dengan dasar teknik yang kuat, pemahaman material yang mendalam, serta kesiapan menghadapi tantangan masa depan di bidang pertahanan dan teknologi,” ujarnya.
Diskusi berlangsung interaktif dengan melibatkan mahasiswa, dosen, dan pemangku kepentingan terkait. Beberapa isu strategis yang mengemuka antara lain perlunya kurikulum khas Unhan RI yang menonjolkan identitas pertahanan, penguatan kompetensi digital dan konstruksi berkelanjutan, serta keterlibatan alumni dalam memberi masukan terhadap pengembangan program studi.
FGD menghasilkan kesimpulan bahwa penerapan OBE telah membawa Prodi Teknik Sipil Unhan RI ke arah yang relevan dengan kebutuhan pertahanan dan industri global. Namun, masih diperlukan langkah konkret berupa pemanfaatan teknologi digital, pendalaman metode konstruksi, penyesuaian regulasi terbaru, dan kerja sama dengan industri untuk memastikan lulusan benar-benar siap bersaing secara global sekaligus berkontribusi pada ketahanan nasional.


Dengan kolaborasi akademisi, praktisi, dan alumni, FGD ini diharapkan menjadi pijakan strategis bagi Prodi Teknik Sipil Unhan RI dalam mewujudkan visi mencetak lulusan PRIMA (profesional, berintegritas, relevan, mandiri, dan adaptif) sebagai perwira dan engineer yang mampu menghadapi dinamika zaman.