Makassar 20 November 2025, Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan kegiatan benchmarking Program Studi Program Profesi Insinyur (PPI) di Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, sebagai langkah strategis meningkatkan mutu penyelenggaraan pendidikan profesi insinyur di lingkungan Unhan RI. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian benchmarking dua hari di Makassar, setelah sebelumnya delegasi melakukan kunjungan ke PPI Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Delegasi Unhan RI dipimpin oleh Marsma TNI Dr. Ir. Sovian Aritonang, S.Si., M.Si., didampingi oleh Kolonel Laut (E) Dr. Ir. H. A. Danang Rimbawa, S.Si., M.T., M.Tr.Opsla., CEH., CSBA., IPM., ASEAN Eng., Kolonel Laut (PM) Dr. Ir. Djamarel Hermanto, S.T., M.M., M.T., IPM., serta Kapten Czi Ridwan.

Unhas Paparkan Sistem dan Tata Kelola PPI Berstandar Nasional
Delegasi diterima langsung oleh Dekan Fakultas Teknik Unhas, Prof. Dr. Eng. Ir. Muhammad Isran Ramli, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng. Dalam pertemuan tersebut, Unhas memaparkan tata kelola PPI yang telah berjalan efektif dan terintegrasi, termasuk pengelolaan kurikulum, sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), proses magang keinsinyuran, dan mekanisme penjaminan mutu.
Sesi diskusi teknis dipimpin oleh Kaprodi PPI Unhas, Dr. Eng. Ir. Ilham Bakri, S.T., M.Sc., IPM., AER, yang menjelaskan secara rinci penerapan Outcome-Based Engineering Education (OBE) serta model asesmen portofolio keinsinyuran yang digunakan untuk jalur RPL dan Reguler.
“PPI Unhas berkomitmen menghasilkan insinyur yang tidak hanya memenuhi standar nasional, tetapi juga berdaya saing global melalui kurikulum OBE dan keterlibatan industri yang kuat,” ujar Dr. Ilham dalam paparannya.
Unhan RI Perkuat Persiapan Implementasi PPI
Marsma TNI Dr. Sovian Aritonang menyampaikan bahwa benchmarking ini menjadi landasan penting dalam penguatan dan percepatan pengembangan Program Profesi Insinyur di Unhan RI.
“Melalui benchmarking ini, Unhan RI memperoleh gambaran komprehensif mengenai praktik terbaik penyelenggaraan PPI di perguruan tinggi besar Indonesia. Kami melihat banyak peluang kolaborasi, khususnya dalam penguatan kurikulum, asesmen portofolio, dan jejaring magang,” ujarnya.
Unhan RI saat ini tengah mempersiapkan penyelenggaraan PPI yang selaras dengan standar Persatuan Insinyur Indonesia (PII), khususnya untuk bidang-bidang strategis yang terkait pertahanan, teknologi militer, serta rekayasa keamanan nasional.
Dua Institusi Benchmarking, Dua Perspektif Pelengkap
Sebelumnya, delegasi Unhan RI melakukan benchmarking di PPI Universitas Muslim Indonesia (UMI), penyelenggara PPI PTS pertama yang meraih akreditasi Unggul dan pemegang Rekor MURI sebagai kampus pertama yang meluluskan insinyur pada 2017.
Benchmarking di UMI memberikan perspektif kuat pada pengelolaan RPL dan efektivitas sistem portofolio, sementara Unhas memperkuat pemahaman mengenai kurikulum OBE, kolaborasi industri, dan penjaminan mutu berlapis.
Kombinasi dua kunjungan ini memperkaya penyusunan roadmap PPI Unhan RI serta memberi dasar yang kuat untuk penguatan tata kelola, kurikulum, dan mekanisme asesmen keinsinyuran.
Arah Ke Depan: Kolaborasi, Kurikulum, dan Integrasi Industri
Dari hasil benchmarking, terdapat beberapa poin strategis yang akan segera ditindaklanjuti oleh Unhan RI:
- Adopsi model asesmen portofolio terstruktur seperti yang diterapkan Unhas dan UMI.
- Penyelarasan kurikulum PPI Unhan RI dengan standar OBE (Outcome-Based Engineering).
- Penguatan jejaring magang ke proyek strategis nasional, termasuk sektor energi, infrastruktur, pertahanan, dan teknologi.
- Pengembangan regulasi internal PPI Unhan RI yang didukung standar PII dan praktik terbaik nasional.
- Pembentukan tim kerja bersama antara Unhan RI, Unhas, dan UMI untuk pendampingan awal PPI.
Komitmen Unhan RI Meningkatkan Mutu Keinsinyuran Pertahanan
Benchmarking ini merupakan langkah konkret Unhan RI dalam memperluas kontribusi pendidikan pertahanan melalui jalur profesi keinsinyuran. Dengan mengadopsi standar mutu perguruan tinggi terbaik, Unhan RI menargetkan PPI sebagai salah satu penguatan kompetensi insinyur pertahanan yang mampu menjawab tantangan teknologi masa depan.

