Bogor (28/07) – Prodi Teknik Sipil Fakultas Teknik Militer (FTM) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) bekerjasama dengan Astekindo melaksanakan Seminar Nasional Terkait Cara Mendapatkan Kompetensi Profesi, Civil Engineering Talk and Reinforce Indonesia’s Defense (CENTROID#1), dengan tema “Sosialisasi Tata Cara Mendapatkan Kompetensi Profesi dalam Rangka Meningkatkan Kompetensi SDM Unggul Nasional dan Pentingnya SKPI Bagi Mahasiswa”, dibuka oleh Dekan Fakultas Teknik Militer Universitas Pertahanan RI Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng., melalui daring zoom meeting. Seminar menghadirkan narasumber yaitu Ketua Umum DPP Astekindo Ir. Iman Purwoto, S.T., M.T., IPM., dan bertindak selaku Moderator Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Militer Universitas Pertahanan RI Anasya Arsita Laksmi, S.T., M.Sc. Dekan FTM Unhan RI mengatakan tujuan acara webinar ini untuk memberikan pengetahuan mengenai Sosialisasi Tata Cara Mendapatkan Kompetensi Profesi dalam Rangka Meningkatkan SDM Unggul Nasional dan Pentingnya SKPI bagi Mahasiswa.
Kompetensi tenaga kerja merupakan modal utama dalam bersaing dengan tenaga kerja lain, baik dari dalam maupun luar negeri pada era pemanasan global saat ini. Khususnya dengan adanya masyarakat ekonomi ASEA atau MEA di lingkungan Benua Asia, saat ini dunia jasa kontruksi khususnya dan juga bidang Engineering lainnya sedang menghadapi tantangan yang cukup berat, hal ini mengingat bahwa salah satu fokus Pemerintahan dalam pembangunan nasional adalah peningkatan kuantitas dan kualitas di bidang infrastruktur. Hal ini tentu menjadi sebuah peluang, sekaligus menjadi tantangan untuk mencetak tenaga kerja yang ahli dan kompeten. Untuk itu dalam kesempatan ini melalui Prodi Teknik Sipil FTM Unhan RI berupaya untuk mensosialisasikan tata cara mendapatkan kompetensi profesi untuk meningkatkan SDM unggul Nasional.
Diharapkan melalui kegiatan webinar ini, dapat memberikan pemahaman bagi mahasiswa dan dosen untuk mempercepat dan mempermudah sertifikasi yang nantinya akan membantu mengurangi Gap (kesenjangan) terhadap jumlah kebutuhan tenaga kerja terhadap jumlah tenaga kerja yang kompeten dan bersertifikasi. Dalam rangka berpartisipasi menghasilkan lulusan yang kompeten Unhan RI berencana untuk mendirikan LSPP1 atau Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama, dan berupaya menjadikan Lembaga Sertifikasi Profesi yang Professional untuk menghasilkan tenaga kerja yang unggul berjiwa patriot dan memiliki daya saing global.
Pentingnya kehadiran LSPP di sektor jasa konstruksi khususnya maupun yang lainnya yang bersifat nasional untuk menjamin kompetensi SDM melalui sistem sertifikasi yang dapat di gunakan sebagai acuan dalam kebijaksanaan pembangunan kompetensi SDM dan sebagai pertimbangan dalam penyusunan rencana strategis pengembangan SDM di lingkungan jasa konstruksi maupun di lingkungan lainnya. Sertifikasi Profesi bagi mahasiswa juga sangat penting, kaitannya adalah untuk menyiapkan lulusan yang handal dan profesional, dengan begitu sertifikasi Profesi bagi mahasiswa merupakan salah satu dokumen pencapaian akademik dan capaian pembelajaran serta kualifikasi lulusan pendidikan tinggi. Dokumen tersebut dimuat dalam surat keterangan pendamping ijazah (SKPI). Selain ijazah yang diberikan oleh Perguruan Tinggi SKPI merupakan dokumen tambahan yang menyatakan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan, dan sikap serta moral seorang lulusan, serta memberikan informasi bahwa institusi berada dalam kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) yang di akui oleh pengguna lulusan.
SKPI juga membantu meningkatkan transparansi dan pengakuan (rekognisi) pemegangnya, memudahkan di baca dan diperbandingkan antar negara, memberikan rekaman karir akademik keterampilan dan prestasi mahasiswa selama masa kuliah. SKPI juga menekankan pada kelayakan bekerja di dalam maupun di luar negeri. Karena pentingnya SKPI ini disarankan kepada para mahasiswa khususnya mahasiswa Unhan RI untuk terus meningkatkan kemampuan dan kompetensi serta prestasi. Sehingga selain mengikuti perkuliahan dengan baik dan meraih nilai yang maksimal mahasiswa juga harus membekali diri dengan pelatihan-pelatihan, seminar ataupun workshop yang dapat mendukung bidang keilmuannya.