Bogor (30/8) – Fakultas Teknik Militer (FTM) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Kuliah Pakar #2 dengan tema “Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bernilai Tambah untuk Mewujudkan Kota Cerdas”, dibuka oleh Dekan FTM Unhan RI Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng., bertempat di Ruang Theater Gd. Auditorium Kampus Bela Negara Unhan RI, Kawasan IPSC Sentul, Jawa Barat.
Kuliah Pakar #2 menghadirkan narasumber dari Sekretaris Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Ketua Bidang Koordinasi Transformasi Teknologi dan Inovasi Tim Transisi otorita Ibu Kota Nusantara sekaligus Dosen Teknik Sipil Universitas Indonesia Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D.
Dekan FTM Unhan RI menyampaikan bahwa sebagai negara kepulauan dengan populasi terbanyak keempat di dunia, daerah geografis Indonesia menjadi tantangan untuk pemerintah dalam upaya pemerataan pembangunan. Tentunya pemerintah wajib mempunyai kebijakan yang baik untuk pembangunan infrastruktur yang mendukung dalam aktivitas ekonomi. Pembangunan infrastruktur ini sangat berpotensi untuk memberikan kontribusi pada pemulihan ekonomi yang lebih kokoh. Tidak hanya itu, investasi pada infrastruktur yang baik dapat mengembangkan ekonomi nasional, lingkungan, serta sosial dalam beberapa tahun kedepan.
Predikat negara maju pun kini disematkan kepada Indonesia. Beberapa negara lain juga sudah dihapus dari status negara berkembang oleh Amerika Serikat, termasuk Albania, Argentina, Brasil, China, India, Singapura, Thailand, Ukrania,dan Vietnam. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur sebagai pondasi negara untuk maju. Karena itu, dalam empat tahun terakhir ini, pemerintah fokus membangun berbagai infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, termasuk tentunya pembangunan infrastruktur di Ibu kota Negara yang baru, yang berbasis teknologi terkini menjadikan infrastruktur yang bernilai tambah mewujudkan kota cerdar atau smart city.
Dengan tantangan sebagai negara maju yang semakin meningkat, maka harus meningkatkan kualifikasi Indonesia agar tidak dipandang sebelah mata oleh negara maju lainnya. Indonesia harus siap dalam adopsi teknologi serta perencanaan kewilayahan yang memadai, komprehensif, dan matang. Hal ini akan sejalan dengan pembangunan infrastruktur yang berbasis teknologi terbaru termasuk tentunya pembangunan infrastruktur untuk kepentingan militer dan pertahanan.
Melalui Kuliah Pakar #2, FTM Unhan RI dituntut berpartisipasi secara nyata untuk memberikan inovasi-inovasi yang mengikuti perkembangan teknologi terbaru untuk meningkatkan penggunaan serta pengaplikasian teknologi pada bidang infrastruktur secara lebih cepat, dan akurat agar kita mampu mewujudkan kota cerdas di Indonesia. Seluruh peserta agar sinergi dan kolaborasi antara pemerintah serta industri teknologi dengan institusi pendidikan khusus Unhan RI terus diperkuat. Melakukan edukasi yang berkelanjutan kepada mahasiswa, terutama mahasiswa yang berkecimpung dalam dunia teknologi dan infrastruktur. Infrastruktur bernilai tambah sebagai langkah dalam mewujudkan kota cerdas akan membantu banyak hal dalam segi kehidupan manusua. Oleh karena itu, pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan teknologi juga perlu ditingkatkan.
Agenda besar Indonesia mewujudkan kota cerdas harus dilakukan semua komponen pemerintah dan semua komponen bangsa. Rangkul kekuatan dan potensi-potensi yang ada di masyarakat, serta wujudkan kota-kota cerdas di Indonesia yang tetap menjunjung tinggi ciri khas tradisionalnya.