Bogor (17/11) – Fakultas Teknik Militer (FTM) Universitas Pertahanan Republik Indonesia (Unhan RI) melaksanakan Seminar Umum dengan tema “Kebersinambungan Riset dan Pengembangan Startup Peluang Aplikasi di Bidang Riset Pertahanan”. Seminar dibuka oleh Dekan FTM Unhan RI Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng., melalui daring dan luring di Ruang Theater Gd. Auditorium Unhan RI.
Seminar Umum FTM Unhan RI menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Chief Executive of UMG Myanmar Dr. Kiwi Aliwarga, Narasumber kedua Manager of Binus Incubator Aloysius Bernanda Gunawan, S.I.Kom., S.T., M.T., Guru Besar Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Bakrie Prof. Dr. Hoga Saragih, S. T., M.T., IPM, CIRR. Seminar dipandu oleh Moderator Dosen Program Studi Informatika FTM Unhan RI Anindito, S.Kom., S.S., M.T.I.
Dekan FTM Unhan RI dalam sambutannya menyampaikan Military entrepreneurship sedang populer saat ini terutama di Kawasan Eropa dan Amerika Serikat. Ilmuwan menemukan bahwa dunia militer dan dunia bisnis membutuhkan keahlian yang sama. Kedua lingkungan menuntut kemampuan untuk melakukan pivot dan menyusun strategi. Budaya kewirausahaan terus berkembang dan meningkat di lembaga militer meskipun desain budaya dan tradisi militer (misalnya hierarki perusahaan dan birokrasi yang ketat) tampaknya tidak sesuai dengan prinsip praktik kewirausahaan yang populer. Tidak semua dari mahasiswa Unhan akan menjadi TNI, mungkin sebagian akan bekerja sebagai PNS atau pegawai BUMN. Namun tentunya sebagai lulusan Unhan RI, mahasiswa Fakultas Teknik Militer diharapkan memunculkan bibit-bibit Inovasi di industri pertahanan Indonesia.
Technopreneurship adalah istilah wirausaha yang menggambarkan wirausahawan yang berkecimpung di dunia teknologi atau engineering. Technopreneurship telah memungkinkan setiap bisnis mulai dari infrastruktur dan perangkat lunak hingga e-commerce dan bahkan perdagangan menjadi lebih sukses dan melakukan tugas bisnis dengan lebih lancar dan efisien.
Technopreneurship telah mendefinisikan ulang e-commerce dengan bantuan internet. Seiring berkembangnya internet, internet telah menjadi arena distribusi global utama untuk produk dan layanan. E-commerce menjadi sangat beragam, berkat technopreneurship, yang sekarang dapat didefinisikan dari beberapa perspektif. E-commerce dapat didefinisikan oleh komunikasi, perdagangan, proses bisnis, dan layanan. Dalam hal perdagangan, technopreneurship telah meningkatkan proses dengan memungkinkan perusahaan menyediakan sarana yang lebih baik untuk membeli dan menjual produk, layanan, dan informasi mereka. Sejauh proses bisnis berjalan, technopreneurship telah memungkinkan perusahaan untuk menjalankan proses bisnis mereka secara elektronik melalui jaringan elektronik.