Bogor (28/02) – Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan Universitas Pertahanan RI melaksanakan Seminar Umum dengan tema “Internet Of Defense Things (IoDT): Peluang dan Tantangan dalam Bidang Pertahanan dan Alpalhankam TNI”. Kegiatan ini dibuka oleh Prof. Dr. Ir. Muhamad Asvial, M.Eng selaku Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Pertahanan Unhan RI, yang dimoderatori oleh Kolonel Laut (T) Imanuel Dindin, S.T., M.Eng., M.Tr.Hanla., Ph.D., M.M. selaku Dosen Program Studi Teknologi Daya Gerak FSTP Unhan RI. Kegiatan ini berlangsung secara hybrid dan dilaksanakan di Gedung Aula Merah Putih Universitas Pertahanan RI – Sentul.
Dalam sambutannya, Dekan FSTP Unhan RI menyampaikan bahwa topik yang diusung sangat relevan dan strategis dalam konteks pertahanan dan keamanan nasional dalam pemanfaatan IoT dalam bidang pertahanan dan alpalhankam TNI. Karena ini merupakan peluang besar untuk meningkatkan tantangan baru yang kompleks. Peluang pemanfaatan IoT dalam pertahanan sangat luas, mulai dari pengelolaan basis data intelijen secara real time, pengendalian sistem persenjataan secara remote, hingga pemantauan kondisi fisik dan psikologis prajurit di lapangan. Dalam sambutannya, beliau mengajak seluruh peserta seminar untuk aktif berpartisipasi dalam setiap sesi diskusi untuk bertukar pikiran dan pengalaman, serta membangun jaringan kerjasama yang solid demi kemajuan teknologi pertahanan di Indonesia.
Kegiatan Seminar Umum ini menghadirkan 3 (tiga) narasumber diantaranya Dr. Ir. H. Achmad Farid Wadjdi, M.M selaku Perekayasa Madya BRIN yang mengusung topik “Meningkatkan Ketahanan Siber melalui Praktik Terbaik IoBT (Penerapan untuk Pendidikan Tinggi dan Riset”. Dalam paparannya beliau menyampaikan praktek terbaik adalah metode yang secara luas diakui memberikan sesuatu hal seperti IoBT (Internet of Battle Things). Serangan sub-channel tidak memerlukan coding dengan hacking untuk mendapatkan suatu informasi, melainkan menggunakan suatu machine learning. Hal inilah yang dinamakan salah satu serangan siber. Adapun beberapa best-practice dalam pengamanan sistem IoBT adalah menggunakan pengembangan standar keamanan IoBT & mendelegasikan dengan standar keamanan internasional, pengujian & verifikasi, dan praktek menggunakan ML-DL-AI, Zero Trust Architecture, Manajemen Identitas serta Blockchain.
Narasumber kedua adalah Laksda TNI (Purn) Dr. Ir. I Nengah Putra A, S.T., M.Si (Han)., ASEAN Eng., ACPE., CIPA yang mengusung topik “Implementasi Internet of Defense Things (IoDT) pada Industri Pertahanan dan ALPALHANKAM TNI”. Dalam paparannya, beliau menyampaikan bahwa internet of things merupakan sebuah konsep dimana objek / alat berteknologi yang memungkinkan kita terhubung dan saling berkomunikasi melalui jaringan yang melibatkan Device Connection, Data Sensing, Communication, Data Analytic, Data Value, dan Human Value. IoDT merupakan sebuah konsep yang merujuk pada penerapan IoT yang diaplikasikan untuk pengumpulan data di medan pertempuran. Contoh pengaplikasiannya adalah untuk pelacakan musuh, layanan darurat dsb. Strategic Management digunakan untuk merumuskan rencana dan tindakan yang efektif dalam merumuskan Grand Design IoDT pada Defense Equipment dan Defense Industry untuk mencapai tujuan jangka panjang. Langkah penting untuk merumuskan Grand Design tersebut antara lain adalah External Environemntal Analysis, Internal Environmental Analysis, Formulation of Mission and Goals, Strategy Identification, Tactical Planning, dan Implementation & Evaluation.
Dan narasumber ketiga adalah Dr. Timotius Febry. S.T., M.T., M.M., CSCA., CPSM., CDS yang mengusung topik “Peran Supply Chain Management dan Internet of Defense Things sebagai Solusi Alternatif Penguatan Rantai Pasok Pertahanan Negara”. Dalam paparannya beliau menyampaikan, sebagai negara kepulauan Indonesia, tantangan dan ancaman yang dihadapi juga sangat banyak. Untuk menghadapi tantangan dan ancaman dapat merekayasa rantai pasok dengan pendekatan IoDT. Dengan menggunakan IoDT kita dapat menentukan transportasi yang sesuai untuk mensupport logistik. Berdasarkan penelitian, konsep pemanfaatan IoDT adalah untuk solusi alternatif penguatan rantai pasok. Konsepnya adalah keterkaitan antara supply chain management arsitektur. Gap antara akademisi dan praktisi harus dijembatani oleh inovasi prototype yang dapat diimplementasikan.
Dalam sesi diskusi, ada beberapa pertanyaan yang diajukan oleh Novia dari Prodi Industri Pertahanan yang menanyakan pertanyaan mengenai pengembangan standar keamanan yang kuat dan temuan praktek terbaik sistem IoBT serta efisiensi operasional dan responsibilitas dalam konteks pertahanan dan keamanan IoDT, Lisdi Inu Kencana dari Prodi Rekayasa Pertahanan Siber menanyakan mengenai bagaimana cara identifikasi forensik di IoBT dibanding infrastruktur biasa dan dijawab oleh narasumber 1, dalam peperangan salah satu yang dibutuhkan pengamanan sharing informasi tanpa diketahui pihak lain, dan Apryando Hidayat dari Prodi Teknik Mesin juga menanyakan dalam konsep MRPS membutuhkan data apa saja, dan dijawab oleh narasumber, sumber data yang cukup banyak hal rantai pasok setidaknya ada 5 (time, route, quality, item & condition).
Acara Seminar Umum FSTP Unhan RI diikuti oleh beberapa pejabat Eselon II dan III, para Dosen serta seluruh Mahasiswa FSTP Unhan RI.